Tips Tahfidzul Qur'an untuk anak sesuai usianya
Perlu diketahui anak ² masing berbeda karakternya, terkadang anak lebih mahir dengan hal sesuatu yang disenanginya.
Mengenai daya ingat anak tentulah berbeda dengan yang dewasa namun bertambahnya kemampuan mengingat juga beriringan dengan bertambahnya umur.
Untuk menjaga daya ingat anak juga ditunjang dengan makanan yang bergizi namun bukan berarti harus mahal yang penting adalah halalan thoyyiban.
Sebelum memulai membaca Al-Qur'an orang tua juga bisa memberikan arahan terlebih dahulu dengan cara memotivasinya dengan kautamaan² dalam menghafalkan Al-Qur'an bisa berupa materi maupun moril yang penting masih dalam koridor syar'i.
Orang tua juga harus memperhatikan jadwal atau waktu dimana ia bermain dan belajar termasuk menghafal dan muroja'ah, sedangkan waktu efektif untuk muroja'ah sendiri bisa di waktu sebelum anak² tidur malam atau silahkan atur di celah waktu senggang untuk muroja'ah (bedakan waktu untuk menghafal, hal ini dapat dilakukan saat setelah bangun tidur atau setelah sholat subuh karena otak anak masih "fresh").
Perlu dihindari antara hal² yang dapat menghambat kefektifan dalam menghafal dan muroja'ah antara lain TV, Gadget, PlayStation dsb. Ada waktu tersendiri untuk menonton namun hatus didampingi juga karena untuk pemilihan film-film yang mengarah ke pendidikan jangan sampai anak menonton hal² yang seharusnya belum boleh ditonton.
Hindari waktu-waktu dalam hafalan dan muroja'ah disaat anak usai bekerja keras seperti pulang sekolah, ataupun setelah makan dsb.
Kenalilah masalah spesifik pada anak saat menghafal dan muroja'ah, seperti pemahamannya, daya ingat, kenyamanan, daya konsentrasinya dsb. Setelah menemukan penyebabnya orang tua hendaklah memikirkan bagaimana jalan keluarnya dari masalah yang didapat.
# untuk membiasakan anak ketika masih usia dini maka tanamkanlah kecintaannya terhadap Al-Qur'an (contohnya anak mendengarkan atau menirukan bacaan Al-Qur'an saat orang tua membaca Al-Qur'an atau mendengarkan dari kaset/mp3). Di usia ini anak juga lebih senang jika diberi rewards atas hasil yang ia dapat.
# untuk anak usia 7-10 tahun maka lebih kuat lagi dalam memotivasinya, dan pada usia ini juga lebih bisa diberikan hukuman yang sesuai, seperti sabda Rasulullah SAW. tentang bolehnya memberi hukuman dalam hal kewajiban, Sabda Rasulullah SAW.
مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
“Perintahkanlah anak-anakmu shalat pada umur tujuh tahun dan pukullah atas hal tersebut jika telah berumur sepuluh tahun, serta pisahkanlah mereka dari tempat tidurnya.”
Di usia ini anak dalam usia tamyiz (dapat membedakan mana baik dan mana yang buruk), dan dalam usia ini anak juga lebih padat aktivitasnya dalam belajar di sekolah dengan kurikulum yang sudah ditentukan.
Di usia tamyiz ini pula anak juga dapat dimotivasi untuk ikut halaqah tahfidzul QUR'AN, musabaqoh hifdzil QUR'AN dsb.
Di usia tamyiz ini para ilmuwan muslim terlahir yang disaat mereka usia 7-10 tahun diajarkan orang tuanya untuk menghafal Al-Quran kemudian baru ilmu diajarkan ilmu yang lain. Dan mayoritas mereka para ilmuan adalah para penghafal Al-Quran.
Ingat qoul Imam Nawawi (Hal yang pokok adalah menghafal Al-Quran, karena ia adalah ilmu terpenting, bahkan para salaf tidak mengajarkan Hadits dan Fiqih kecuali yang telah hafal Al-Quran)
# untuk usia 10-13 tahun maka perhatikanlah mereka dalam lingkungannya karena interaksi mereka akan lebih luas lagi jangan sampai anak bergaul dengan teman-teman yang tidak mendukung dalam tahfidznya
Di usia ini juga anak dapat diajarkan bacaan Al-Quran yang benar (Tajwid) jika tidak bisa mengajari ikutkanlah anak dalam halaqah tajwid karena di sana mereka akan bertemu dengan teman-teman yang mendukung dengan tahfidznya pula. Jangan lupa berikan rewards agar anak lebih senang lagi dan jika diberikan punishment boleh saja asal jangan sampai membebani kejiwaan anak.
Dari uraian diatas yang perlu juga diperhatikan adalah keistiqomaham dan jangan sampai patah semangat baik orang tua maupun anak.
Ingat tentang sabda Rasulullah SAW.
من تعلم القران و هو فتى السن أخلطه الله بلحمه و دمه (رواه البخاري)
Barang siapa yang mempelajari Al-Quran di usia kecil, Allah akan mencampurkan dengan daging dan darahnya (HR. Bukhori)
* Untuk jadwal anak menghafal dan muroja'ah selain di sekolah silahkan dikondisikan oleh orang tuanya di rumah.
* Hindari waktu-waktu yang kurang tepat untuk melaksanakan kegiatan tahfidz dan muroja'ah (kelehanan, bad mood, mengantuk, dab)
* Hindari kata² celaan dan teknan karena ini akan menjadi beban trauma pada kejiwaan anak.
*Sesuaikan pula waktu bermain dan istirahat anak.
*Jika anak di pesantren tahfidzul QUR'AN maka problematika sudah terminimalisir dan ditangani oleh tenaga ahli yang profesional, juga kondisi lingkungan yang sangat cocok untuk para penghafal Al-Quran di era globalisasi seperti sekarang ini.
Wallahu a'lam bishowab